TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA
By Anugerah Wardana anak Business English C,2011
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap negara
mempunyai media komunikasi yang mana dapat meperlancar suatu hubungan antar
individu. Alat komunikasi ini kita sebut bahasa.
Bahasa
Inggris adalah
sebuah bahasa yang berasal dari Inggris, merupakan bahasa utama di Britania Raya (termasuk Inggris), Amerika Serikat, serta banyak negara lainnya,
dan termasuk rumpun bahasa
Jermanik Barat. Bahasa ini
berawal dari kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh
orang-orang Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon dari abad ke-6 sampai 10. Lalu
pada tahun 1066 dengan ditaklukkan Inggris oleh William
the Conqueror, sang penakluk dari Normandia, Perancis Utara, maka bahasa Inggris
dengan sangat intensif mulai dipengaruhi bahasa Latin dan bahasa Perancis. Dari seluruh kosakata bahasa Inggris modern,
diperkirakan ±50% berasal dari bahasa Perancis dan Latin.
Bahasa Indonesia merupakan
media komunikasi yang digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berbhasa antar
daerah. Bahasa Indonesia juga bisa disebut sebagai jati diri bangsa Indonesia
itu sendiri. Bahasa Indonesia sudah dikenal dari anak-anak hingga dewasa karena
merupakan suatu media
yang menasional.
Keadaan
ini sungguh memprihatinkan. Jika generasi penerus masa depan bangsa Indonesia
sudah tidak bisa menghargai bahasa sendiri maka bahasa Indonesia tidak dapat
menjalankan fungsinya sebagai bahasa Nasional.
Sudah
saatnya pemerintah bertindak dalam menyelamatkan bahasa Indonesia dari
keterpinggiran. Setidaknya penyelamatan ini dimulai dari pemerinta uang mengeluarkan
kebijakan agar Bahasa Indonesia tetap dapat menjalankan fungsinya walaupun
terdapat sekolah yang di anggap memenuhi standart internasional. Tidak hanya
pemerintah tetapi masyarakat yang berpendidikan harus membantu dalam
menyelamatkan bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia bisa menjadi tuan rumah
di negeri sendiri. Sehingga Bangsa Indonesia bisa maju dengan tetap menghargai
bahasa sendiri.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana pengaruh bahasa inggris
dalam kehidupan masyrakat di indonesia.?
2.Bagaimana cara menyamakan kedudukan
bahasa inggris dan bahasa nasional.?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.Bahasa
inggris di indonesia
Dalam sebuah diskusi dengan seorang teman, kami menyinggung masalah lemahnya
kemampuan orang Indonesia dalam berbahasa Inggris. Oleh sebab itu, tidak heran
bahwa jenjang pekerjaan yang dicapai oleh tenaga kerja Indonesia di luar
negeri umumnya hanyalah tingkatan pekerja kasar. Ternyata, lemahnya
kemampuan berbahasa Inggris itu juga dirasakan oleh para mahasiswa yang kini sedang
melanjutkan kuliah di luar negeri. Tidak banyak dari mereka yang mungkin
betul-betul menguasai bahasa Inggris. Jauh sekali dibandingkan dengan mereka
yang berasal dari negeri jiran, termasuk Filipina. Lantas, apa yang salah?
Selama ini kita sudah belajar bahasa Inggris dari SMP kelas satu; bahkan,
anak-anak sekarang sudah mengenal bahasa Inggris sejak duduk di bangku SD.
Barangkali, karena bahasa Inggris masih diposisikan sebagai bahasa asing.
Begitu kata teman saya.
Dalam Politik Bahasa Nasional, bahasa Inggris memang diposisikan sebagai
bahasa asing. Jadi, masyarakat pun bersikap “asing” terhadap bahasa Inggris
sehingga mereka pun tidak terbiasa untuk menggunakannya. Saya
melihat politik bahasa di Jepang serupa dengan politik bahasa Indonesia
dalam hal status bahasa Inggris ini. Bahasa Inggris ditempatkan sebagai bahasa
asing.
Bahasa Inggris di Indonesia secara umum diajarkan sebagai bahasa asing.
Istilah 'bahasa asing' dalam bidang pengajaran bahasa berbeda dengan 'bahasa
kedua'. Bahasa asing adalah bahasa yang yang tidak digunakan sebagai alat
komunikasi di negara tertentu di mana bahasa tersebut diajarkan. Sementara
bahasa kedua adalah bahasa yang bukan bahasa utama namun menjadi salah satu
bahasa yang digunakan secara umum di suatu negara.
Sebagai contoh, bahasa Inggris di Singapura adalah bahasa kedua. Media
massa, komunikasi, dan pembicaraan di negara tersebut kerap menggunakan bahasa
Inggris.
Sementara Bahasa asing biasanya diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran
di sekolah dengan tujuan berkomunikasi dasar serta menguasai 4 skill berbahasa
(menyimak, membaca, menulis, berbicara) dalam bahasa tersebut dalam batasan
tertentu.
Di Indonesia, kebijakan pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing
berubah seiring waktu dan pergantian kebijakan yang kebanyakan dipengaruhi
ekonomi dan politik.
Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari sejarah Bahasa Inggris di
Indonesia...
Jaman Belanda
Pada masa peperangan dengan Belanda, Bahasa Inggris diajarkan di MULO (Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara dengan SMP dan AMS (Algemeene
Middlebare School) yang setara dengan SMA.
Pada masa ini, selain anak-anak Belanda, hanya orang-orang pribumi tertentu
yang mampu dan diijinkan bersekolah di MULO dan AMS. Sebagian besar anak
pribumi biasa hanya sekolah hingga tingkat yang setara SD saat sekarang.
Kondisi ini turut mempengaruhi pengajaran Bahasa Inggris.
Dan jangan salah, kondisi sekolah pada jaman Belanda ini konon sangat bagus.
Guru-guru mendapat gaji besar, material pengajaran mencukupi, dan sistem
pengajaran dan ujian sangat berkualitas. Wajar, karena sebagian besar yang
sekolah hanyalah orang-orang berduit, terpandang, atau anak orang Belanda.
Lulusan MULO biasanya mampu berbahasa Inggris dengan sangat baik. Selain
itu, mereka juga wajib menguasai bahasa Belanda serta memilih pelajaran bahasa
pilihan Prancis atau German, serta bahasa lokal (Jawa/Melayu).
Namun membandingkan kondisi pengajaran di sekolah pada jaman Belanda dan
sekarang tidaklah adil, karena saat itu, sekolah bersifat elit dan kemewahan
adalah bagian dari elitisitas tersebut.
Jaman Jepang
Pada masa peperangan dengan Jepang, kondisi sebaliknya terjadi. Bahasa
Belanda, Inggris, dan bahasa Eropa lainnya dilarang total digunakan di
Indonesia. Semua buku yang berbahasa tersebut dimusnahkan dan dibakar.
Sedihnya, keputusan pembakaran buku ini berdampak hingga saat ini, di mana
sangat sedikit referensi sejarah yang bangsa Indonesia miliki tentang negerinya
sendiri.
Sisi lainnya, Jepang merubah secara radikal sistem pendidikan, dari elitis
menjadi egalitarian. Semua orang harus sekolah.
Selain itu, bahasa Jepang diajarkan secara intensif dan bahkan ditargetkan
menjadi 'bahasa kedua' di Indonesia. Ditambah, pada masa Jepang ini lah banyak
buku-buku asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Jaman Kemerdekaan
Bahasa Inggris secara resmi diajarkan sebagai bahasa asing di
sekolah-sekolah Indonesia seiring dengan keputusan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun 1967.
Sejak saat itu, perubahan menteri, kurikulum, keadaan politik, ekonomi dan
perkembangan ilmu pendidikan, terus mewarnai perkembangan pengajaran Bahasa
Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia.
Mulai dari sistem pengajaran di mana siswa diwajibkan menghapal sekian ratus
kata dan artinya dalam waktu tertentu, menguasai grammar, lalu berubah ke
orientasi bahasa Inggris untuk komunikasi, sampai ke isu pengajaran bahasa
Inggris untuk anak-anak saat ini.
Yang perlu menjadi catatan adalah dana trilyunan rupiah yang dikeluarkan
untuk menyelenggarakan beragam pelatihan, seminar, peningkatan kualitas guru,
perubahan kurikulum, pengadaan fasilitas bahasa semacam laboratorium hingga
kamus dan semacamnya. Sebagian dari usaha ini membawa hasil positif, sebagian
lainnya tidak jelas.
Mulai dari pendirian model pelatihan ekperimental yang disebut Standard
Training Course (STC) di Bukit Tinggi dan Yogyakarta pada tahun 1950an (catatan
penting: didanai oleh Ford FOundation), lalu pendirian Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru di Malang yang lalu berubah menjadi IKIP malang (sekarang
Uiversitas Negeri Malang), hingga kontroversi Sekolah Berstandar Internasional
saat ini.
Masalahnya adalah, konon sebagian besar dana yang digunakan untuk
proyek-proyek pendidikan ini berasal dari pinjaman luar negeri, dan tentu saja,
harus dikembalikan
Jika kita melihat politik bahasa di negeri jiran Malaysia, semula pemerintah
Malaysia menempatkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dan bahasa
pengantar di semua jenjang pendidikan. Namun, karena pengaruh globalisasi
dan permintaan pasar yang menuntut kemampuan berbahasa Inggris, sejak 2002
pemerintah mengubah kebijakan dengan menempatkan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar di semua jenjang pendidikan.
Lain lagi dengan kebijakan bahasa di Brunei Darussalam. Di Brunei
Darussalam, bahasa Melayu adalah bahasa resmi dan bahasa Melayu Brunei menjadi
alat komunikasi sehari-hari. Namun, untuk bidang pendidikan, Brunei Darussalam
menentukan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar mulai pendidikan pradasar
hingga pendidikan dasar tingkat ketiga. Pada tingkat keempat, semua pelajaran diberikan
dengan bahasa pengantar bahasa Inggris.
Bagaimana dengan Filipina? Filipina adalah negeri yang semula menjadikan
bahasa Spanyol sebagai bahasa rujukan mereka. Namun, ketika menyadari
pentingnya penguasaan bahasa Inggris, kemudian mereka menggantikannya dengan
bahasa Inggris. Politik kebahasaan di Filipina menerapkan kebijakan bilingual.
Jadi, bahasa resmi di Filipina masa kini adalah bahasa Filipino dan bahasa
Inggris. Akibatnya, keduanya diajarkan secara berimbang di dalam sistem
pendidikan mereka.
Bagaimana dengan Indonesia? Semuanya saya kembalikan kepada mereka yang
sedang menduduki jabatan penting di negeri ini untuk memikirkan baik buruknya.
Meskipun kemampuan rata-rata bahasa Inggris pelajar Malaysia melebihi kemampuan
rata-rata siswa Indonesia, kini di Malaysia kekhawatiran terhadap hilangnya
kemahiran berbahasa Melayu mulai muncul. Ya, penggunaan bahasa Melayu sekarang
makin lama memang makin terkikis. Jadi, meskipun sebuah bahasa diposisikan
sebagai bahasa resmi, jika tidak ada keuntungan strategis yang memadai, bahasa
tersebut hanya akan menjadi hiasan dalam undang-undang, atau hanya menjadi
bahasa di dalam prasasti: ada, tetapi tidak banyak terdengar di dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2.Pengaruh
bahasa inggris dalam kehidupan masyrakat di indonesia.
Pengaruh dalam kebudayaan di
indonesia: Bahasa Inggris, telah menjadi alat yang sangat ampuh untuk
menyebarkan budaya penutur bahasa tersebut ke seluruh dunia. Itulah sebabnya
ketika kita telusuri ke belakang kita akan menemukan bahwa hampir seluruh
budaya populer yang sifatnya mendunia pada hari ini berasal dari negara-negara
yang penduduknya berbahasa Inggris, terutama Amerika Serikat. Beberapa contoh
diantaranya adalah musik pop ala barat, film, makanan dan minuman, pakaian, dan
pengunaan istilah-istilah berbahasa Inggris baik dalam bentuk lisan ataupun
tulisan.
Adalah menarik untuk dicermati bahwa pada awalnya budaya-budaya tersebut
sesungguhnya merupakan budaya lokal/nasional, sebagaimana halnya musik pop atau
kaos dagadu ala Jogja di Indonesia. Perbedaannya adalah pada tingkat kemampuan
budaya lokal ini berkembang dalam waktu yang cepat menjadi budaya global. Musik
pop Indonesia atau kaos dagadu sampai hari ini masih menjadi bagian dari budaya
lokal/nasional Indonesia, bahkan semakin tersaingi dengan semakin banyaknya
kaum muda Indonesia yang menyenangi musik pop ala barat dan gandrung memakai
kaos-kaos bertulisan CIA atau FBI dan isitilah-istilah dalam bahasa Inggris
lainnya. Film-film Bollywood dari India masih jauh tertinggal dari film-film
Hollywood dalam kemampuannya menjadi fenomena budaya global dunia. Isi dari
film-film Boolywood ini pada tingkat tertentu bahkan menjadi semacam salinan
(kopian) dari budaya-budaya yang terdapat dalam film-film Hollywood, walaupun
dikemas dalam suasana budaya yang berbeda. Fenomena semacam ini sesungguhnya
juga terjadi dalam film-film sinetron dan budaya musik di Indonesia. Hal serupa
juga terjadi dalam bisnis minuman dimana beberapa pengusaha muslim meluncurkan
Mecca Cola dan Qiblah Cola sebagai alternatif lain soft drink bagi umat Islam.
Sebaliknya kita melihat hampir semua budaya dari Amerika dengan cepatnya
menjadi budaya global. Budaya-budaya tersebut bukan hanya sekedar disenangi,
tetapi juga secara gradual beberapa sisi dari budaya tersebut menjadi gaya
hidup, terutama dikalangan kaum muda dan penduduk perkotaan. Gejala semacam ini
bukan hanya terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia, tetapi
juga menunjukkan kecendrungan yang sama di negara-negara maju lainnya seperti
Jepang, Jerman, Perancis, bahkan Inggris sebagai tempat asal muasal Bahasa
Inggris. Kita tentunya dengan mudah dapat beragumentasi bahwa fenomena ini
tentunya tak lepas dari hegemoni Amerika sebagai satu-satunya negara adi daya
saat ini. Tetapi apakah keberadaan Amerika sebagai negara adi daya tersebut
kemudian dengan mudahnya menjadi faktor penyebab mengglobalnya budaya-budaya
tersebut? Apakah negara-negara lain, terutama negara-negara maju, tidak
memiliki kemampuan tekhnologi dan kemapanan media jurnalistik dan komunikasi
untuk menyebarkan budaya-budaya populer yang mereka miliki sehingga menjadi
budaya global? Atau apakah salah satu penyebab utamanya karena bahasa Inggris
(American English) lebih dominan penggunaannya dari pada bahasa-bahasa lain di
dunia?
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional
telah tak tersaingi oleh bahasa-bahasa dunia lainnya dalam rentang waktu yang
cukup lama. Fenomena seperti ini bahkan tetap berlangsung ketika dunia berada
dalam perang dingin, dimana sebagian negara di dunia terpolarisasi dalam blok
barat yang dimotori oleh Amerika Serikat dan blok timur yang dimotori oleh Uni
Soviet. Kenyataan bahwa pada waktu itu Uni Soviet merupakan salah satu negara
super power dunia ternyata tidak mampu menempatkan peran bahasa Rusia sejajar
dengan bahasa Inggris dalam percaturan dunia internasional. Sejak zaman
Presiden AS John F. Kennedy sampai Ronald Reagen yang mengakhiri perang dingin
bersama Michael Gorbachev dunia lebih terekspos dengan budaya populer asal
Amerika daripada budaya populer asal Uni Soviet yang hampir sama sekali tak
terdengar gaungnya pada waktu itu. Dengan demikian kita dapat berargumentasi
bahwa status sebuah negara sebagai negara super power dunia plus kemapanan
tekhnologi atau media jurnalistik/komunikasinya tanpa keunggulan dominasi
bahasa tidaklah mencukupi untuk mengantarkan budaya ataupun gaya hidup yang
dimiliki negara tersebut menjadi budaya atau gaya hidup global.
Sejarah juga mengindikasikan bahwa kegagalan militer Jepang dan Jerman dalam
perang dunia II boleh jadi karena tidak adanya language policy (kebijakan
berbahasa) yang diterapkan oleh kedua negara tersebut di negara-negara
jajahannya. Dengan adanya language policy sebagaimana yang diterapkan oleh
penguasa kolonial Inggris di negara-negara jajahannya, secara kultural kemudian
terjadi pembentukan persepsi dan pola pikir penduduk dan pemimpin-pemimpin di
negeri-negeri jajahannya, dimana persepsi dan pola pikir tersebut adalah
persepsi dan pola pikir yang tidak membahayakan kekuasaan kolonialisme Inggris.
Kita kemudian dapat berspekulasi bahwa inilah salah satu faktor utama yang
menyebabkan kekuasaan imperialisme Inggris bertahan jauh lebih lama dari
kekuasaan Imperialisme Jepang dan Jerman.
Pengaruh bahasa inggris dalam
tulisan bahasa indonesia: Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya
antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak
bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan
struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa
lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima
pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang
bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling
pengaruh, meminjam atau menyerap unsur asing dengan sendirinya
Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun.
Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima
pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi
secara utuh, tetapi ada juga proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa
penyesuaian baik dalarn bahasa lisan maupun bahasa tulisnya.
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap
unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi
pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta,
bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini
secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia
dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan
dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia
memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab
karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur
tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya
penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga
sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan
ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat
pengguna bahasa Inggris.
Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa
Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan
tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah
kebahasaan, khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke
dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya,
baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan
ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada
ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa
inggris ke dalam bahasa Indonesia.
1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
Contoh:
Inggris Ucapan Indonesia
Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat
Censor Sensor Sensor
Canteen Kantiin Kantin
Corruption Korapsien Korupsi
Check Cek Cek
Charter Carter Carter
Chocolate Cokeleit Coklat
Character Karakte(r) Karakter
Quality Kwoliti Kualitas
Quantity Kwontiti Kuantitas
Quota Kwota Kuota
Quiz Kwiz Kuiz
2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah
menjadi “-si”
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Adoption Adopsi Mengangkat(anak)
Association Asosiasi Himpunan,ikatan
Attension Atensi Perhatian
Calculation Kalkulasi Perhitungan
Combination Kombinasi Kumpulan
Condition Kondisi Keadaan
Deportasion Deportasi Pengusiran WNA dari suatu Negara
Discussion Diskusi Pembicaraaan
Deviation Deviasi Penyimpangan
Emotion Emosi Perasaan
Vibration Vibrasi Getaran
Transportstion Transportasi Pengangkutan
Suggestion Sugesi Dorongan jiwa
3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan
berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Activity Aktivitas Kegiatan
Facility Fasilitas Sarana
Integrity Integritas Sifat jujur
Priority Prioritas Yang diutamakan
Quality Kualitas Mutu
Reality Realitas Kenyataan
University Universitas Perguruan tinggi
Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
Inggris Indonesia Arti
Comodity Komoditi Barang dagangan
Penalty Penalty Hukuman
Royalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak cipta.
4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah
menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Argument Argument Bantahan
Component Komponen Bagian dari suatu alat
Dominat Dominan Unggul
Element Elemen Unsure
Patent Paten Hak paten
Statement Statemen Pernyataan
Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:
Inggris Indonesia Arti
Comment Komentar Pendapat
Investment Investasi Penanaman modal
Argument Argumentasi/argument Sanggahan
5. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan
berubah menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Antogonism Antagonism Bertentangan
Dualism Dualism Bersifat men-dua
Egoism Egoism Mementingkan diri sendiri
Organism Organism Mahluk hidup
Optism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat
6. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan
berubah menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Aggressive Agresif Galak
Attracktive Atraktif Menarik
Competitive Kompetitif Bersaing
Destructive Destruktif Bersifat merusak
Negative Negatif Kurang,buruk
Selective Selectif Pilih-pilih
7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan
berubah menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah
sesuai dengan ucapannya.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Emotional Emosional Perasa
Functional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya
Rational Rasional Masuk akal
Proportional Proporsional Sebanding,sesuai
Traditional Tradisional Adat,kebiasan
8. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan
ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Phantom Fantom Tiruan,ilusi
Phenomena Fenomena Peristiwa yang hebat
Phrase Frasa Untaian kata
Physics Fisika Ilmu fisika
Physiologi Fisiologi Ilmu faal
9. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah
menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Theatre Teater Gedung pertunjukkan
Theme Tema Pokok bahasan
Therapy Terapi Pengobatan
Thermometer Thermometer Alat pengukur suhu
10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah
menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Anarchy Anarki Kekacauan
Biography Biografi Riwayat hidup
Calligraphy Kaligrafi Seni menulis indah
Planology Planologi Ilmu tata kota
Pathology Patologi Ilmu tentang penyakit
Subsidy Subsidi Bantuan berupa uang
11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
1.Athelete
Athletic
Athletics Atlit
Atletis
Atletik Olahragawan
Sifat badan yang kokoh
Cabang olah raga atletik
2. Fantasy
Fantasia
Fantastic Fantasi
Fantasia
Fantastis Khayalan
Karya seni penuh fantasi
Sesuatu yang menakjubkan
3. Mechanic
Mechanism
Mechanical Mekanik
Mekanisme
Mekanis Montir
Tata cara kerjanya
Berkaitan dengan mesin
4. Politics
Political
Politic Ilmu politik
Politis
Politik Ilmu tentang tata-cara mengelola negara
Berkaitan dengan politik
Berkaitan dengan pemerintahan
12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah
menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan
ucapannya.
Contoh:
Inggris Indonesia Arti
Ceremony Seremoni Upacara
Celebrity Selebriti Boring-orang terkenal
Circuit Sirkuit Tempat balapan mobil
Chaotic Keiotik,keiotis Berantakan
Check Cek Memeriksa
Café Kafe Semacam kedai atau restoran
Campus Kampus Lingkungan perguruan tinggi
Career Karir Pekerjaan
Clarification Klarifikasi Penjelasan
Kata-kata serapan memang menambah pembendeharaan kosa-kata bahasa Indonesia.
Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing tersebut juga akan
menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan.
Contoh:
(a) Akses dan Ekses
Dua kata ini memiliki kemirpan dalam ejaannya, tetapi memiliki arti yang
berbeda.
ð> Akses berasal dari access yang berarti jaln penghubung, kemudahan untuk
mendapatkan sesuatu, kemudahan untuk menemui seseorang.
ð> Ekses berasal dari kata Excess yang berarti berlebihan atau kelebihan,
lebih dari seharusnya, perilaku yang melanggar moralitas dan kemanusiaan.
(b) Even dan Event
ð> Kata even memiliki arti rata, datar, genap, ama, bahkan.
ð> Kata Event mengandung arti pertistiwa,kejadian,pertandingan.
(c) Moment atau momen dan momentum
ð> Moment atau momen berkaitan dengan waktu
ð> Momentum berkaitan dengan gerak, dorongan, dan kekuatan.
(d) Reformasi dan Anarki
ð> Reformasi berasal dari kata to reform yang berarti memperbaiki (menjadi
lebih baik). Namun, reformasi juga berarti perbaikan dalam tatanan social,
politik, pemerintahan, dll.
ð> Anarki berasal dari kata anarchy berarti kekacauan. Selain itu, anarki
juga mengabaikan atau tidak mengakui adanya hokum peraturan dan kekuasaan
pemerintah.
Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa anarki bertentangan dengan reformasi
dan bukan bagian dari reformasi.
(a) Legal dan Legimate
Dalam bahasa Indonesia, kedua kata ini memiliki arti sah (sah menurut hukum
atau konstitusi). Lawan kata legal adalah illegal atu illegal, sedangkan lawan
kata dari legitimate adalah illegitimate.
ð> Legal biasanya berkaitan dengan hokum, misalnya pemalsuan ijazaah adalah
perbuatan illegal.
ð> Kata legitimate biasanya digunakan untuk pemerintahan, misalnya
pemerintah yang legitimate merupakan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.
(b) Kerancuan dalam proses penyerapan
ð> Pada harian Pikiran Rakyat yang terbit tanggal 18 November 2000, pada
halaman 4 (empat) terdapat judul berita sebagai berikut : “Karetaker Gubernur
Banten Hari ini Dilantik Mendagri”. Kata caretaker dipakai sebagai pengganti
caretaker (baca:keteike) yang artinya pejabat sementara. Penyerapan seperti ini
jelas tidak benar.
ð> Akhir-akhir ini banyak pejabat atau petinggi Negara menggunakan gabungan
kata”kebohongan politik”. Bandingkan dengan kata-kata berikut:
- Public opinion = opini pubic =pendapat umum.
- Public figure = tokoh public = tokoh masyarakat.
Jadi, kata “kebohongan publik” = public lie = kebohongan rakyat. Namun, rakyat
berbohong kepada siapa? Agar tidak menimbulkan kerancuan, sebaiknya kata
tersebut dinyatakan berbohong kepada rakyat atau tidak mengatakan yang
sebenarnya kepada rakyat.
(c) Okay
Dalam bahasa Inggris kata ‘okay’ berarti ‘lumayan’, ‘cukuo baik’, atau ‘saya
setuju’, tergantung dengan konteks .
ð> A: Why don’t we go to shop? ==> A: Anda ingin ke toko?
B: Okay B: Oke
Dalam konteks ini kata okay dan oke mengandung arti yang sama.
ð> Oh, that place is okay I guess. ==> Tempat itu lumayan menurut indah
menurut saya.
Dalam konteks ini arti dari kata ‘okay’ dan ‘oke’ berbeda. Sejak kata ‘oke’
masuk bahasa Indonesia artinya sudah berubah terlalu jauh untuk digunakan untuk
terjemahan langsung dalam contoh ini.
ð> Who okayed this deal? ==> Siapa yang menandatangani persetujuan ini?
Pennggunaan ‘okay’ ini belum terbiasa dalam bahasa Inggris, jadi tidak aneh
bahwa artinya tidak ada dalam bahasa Indonesia.
Dari contoh di atas, dapat diketahui ada terdapat perbedaan di antara ‘oke’ dan
‘okay’. Kata ‘oke’ dapat diartikan ’saya dapat’ atau ‘unggul’ tidak ada dalam
bahasa Inggris. Contoh penggunaannya dapat dilihat dalam slogan stasiun
televise RCTI, ‘Semakin Oke”. Jika kata ‘oke’ masih ada artinya sama dengan
kata ‘okay’ dalam bahasa Inggris, penggunaan ini tidak mungkin, karena tidak
ada kampanye iklan yang harap meyakinkan penontonnya bahwa acaranya “semakin
lumayan”.
Dari beberapa contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris sangat
mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa Indonesia. Banyak
kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat
menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini
terjadi supaya orang yang menggunakannya akan terlihat lebih modern.
Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan kosa-kota
Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita berinteraksi khususnya
kepada negar-negara lain. Namun.penyerapan kosa-kota tersebut jangan diterima
begitu saja. Dalam proses penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif,
supaya karakteristik dari bahasa Indonesia tidak akan hilang.
2.3.Kedudukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Kedudukan
Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut
berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa
kedua adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri
bahasa tersebut digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa
asing adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam
interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan
jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan
bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan
program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat berbagai
kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign
languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa
pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika
kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi
anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat
mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi
perkembangan bahasa ibu.
Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika anak
dikenalkan pada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika
dikenalkan pada usia pra sekolah setelah bahasa ibu sudah sering digunakan.
Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa
pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama perkembangannya akan lambat
dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa
bahasa kedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudah dikuasai.
Berbagai
pendapat tersebut menjadi permasalahan tersendiri mengenai pembelajaran anak
usia dini yang menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa Inggris sebagai
bahasa asing di Indonesia. Perlu pengembangan program yang mapan dan
berkesinambungan untuk menciptakan suatau program yang memang efektif untuk
diterapkan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia, mengingat
kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri sebagai first foreign language
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia
merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua.
Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua adalah bahasa yang
dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan
dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara
lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa
Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris
dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan
tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menggunakan
bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa asing bagi anak
berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun contoh dampak positif dan negatif
bahasa inggris,yakni:
Contoh-contoh
dampak negative masuknya bahasa inggris bagi perkenbangan anak:
- Anak-anak mulai
mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia.
- Rakyat Indonesia semakinlama
kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
- Anak-anak mulai menganggap
rendah bacaan Indonesia.
- Lama kelamaan rakyat Indonesia
akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- mampu melunturkan semangat
nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri.
Contoh-Contoh
pengaruh positif bahasa inggris bagi perkembangan anak :
- mampu meningkatkan pemerolehan
bahasa anak.
- semakin banyak orang yang mampu
berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses
transfer ilmu pengetahuan
- menguntungkan dalam berbagai
kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah).
- anak dapat memperoleh dua atau
lebih bahasa dengan baik apabila terdapat pola sosial yang konsisten dalam
komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa,
atau kapan berbahasa apa.
- anak akan melalui tahap
perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat mencapai
tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
- sangat baik untuk kondisi fisik
dan kemampuan kerja otak.
3.2.SARAN
*Pemerintah seharusnya
harus turun tangan dalam hal ini karena ini menyangkut kebudayaan negara indonesia dan
apabila ini terus berlanjut mungkin masyarakat lupa akan budaya sendiri,jadi
jagalah selalu budayamu dan cintailah negaramu.
3.3.DAFTAR PUSTAKA
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment